Regional

Pendidikan Toleransi dengan Melihat Kitab Suci Agama dan Kitab Sutasoma di Ndalem Pojok.

KEDIRI.SJN COM.-Pendidikan toleransi antar umat beragama perlu diajarkan sejak dini, dengan harapan toleransi akan berjalan harmonis dan sehat. Inilah diantara konsep wisata kebangsaan di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno yang merupakan rumah masa kecil Presiden Soekarno di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur Indonesia Raya.

“Jadi kalau ada program kunjungan belajar bisa kita tunjukkan ada sebuah ruang khusus yang didalam ruangan itu ada semua kitab-kitab suci umat beragama. Ada kitab Alqur’an, kitab Weda, kitab Injil, Alkitab, kitab Tripitaka juga kitab Wujing,” aku Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri, Rabu, 24 November 2021.

Menurut Kus hal ini sangat penting agar supaya sejak kecil anak-anak mengarti dan insaf bahwa saudara-saudara sebangsa setanah air kita itu ada dari berbagai umat beragama.

“Ini pendidikan yang baik, belajar dengan cara melihat, membaca dan merasakan secara langsung. Bagian dari metode pembelajaran EL experiantial learning,” Aku Pria yang pernah mendapatkan penghargaan terkait pendidikan karakter di Polri ini.

Kus mengatakan pendidikan toleransi umat beragama itu sebaiknya memang dimulai sejak kecil, mengingat toleransi adalah karakter khas bangsa Indonesia. “Toleransi itu semboyan negara kita, bahkan bukan hanya toleransi, menghargai perbedan tapi bersatu, Bhinneka Tunggal Ika. Ini lebih dari sekedar toleransi,” tegasnya.

Ketua Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Kab Kediri ini setuju bahwa toleransi itu penting, tapi sehat juga tidak kalah penting. Baginya, toleransi tidak boleh mengorbankan prinsip beragama , sebaliknya prinsip beragama tidak boleh mengorbankan toleransi . “Jadi sehat dan harmonis dalam kehidupan beragama ini penting,” tambahnya.

Berwisata kebangsaan di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri kita tidak hanya melihat bangunan bersejarah rumah masa kecil Soekarno yang merupakan bangunan cagar budaya.

Pada kawasan situs seluas 1 hektar itu kita bisa melihat secara langsung petilasan tempat Soekarno belajar pidato, tempat Soekarno merenung dibawah pohon, tempat Soekarno kecil bermain di sungai dan lain-lain. Bahkan kita bisa melihat replika kitab Sutasoma yang ditulis dari daun lontar.

“Sebagai bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika selalu kita banggakan, tapi belum banyak yang tahu seperti apa kitab Sutasuma yang menjadi rujukan semboyan NKRI ini. Nah, berkunjung di Ndalem Pojok kita bisa melihat seperti kitab tersebut meski replika tapi seperti asli karena terbuat dari daun lontar dan menilisnya dipahat,” pungkas Kus.*