Regional

Pemuda Pancasila Kabupaten Garut meminta Junimart Girsang agar bijak dalam menyikapi suatu persoalan.

GARUT.SJN COM.-Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Garut H. Delit Suparman menyesalkan atas pernyataan yang keluar dari wakil ketua komisi II DPR RI dari fraksi PDIP, Junimart Girsang.

Dimana H. Delit meminta kepada Junimart Girsang agar lebih bijak dalam menyikapi suatu persoalan.

Hal ini terkait pernyataan Junimart mengenai bentrokan kedua ormas yakni Pemuda Pancasila dan FBR, terjadi pada Jumat sore (19/11) tempo hari yang meminta pemerintah memberikan sanksi tegas kepada Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) yang terlibat bentrokan di Tangerang, Banten, berupa tak memperpanjang izin hingga pembubaran. .

“Harus bijak dalam menyikapi suatu persoalan. Tidak bisa semena-mena, komentar dari anggota DPR RI melihat ini dari sisi sempit. Sangat picik kata-katanya kalau harus dibubarkan,” ungkapnya, Rabu (24/11/2021).

Dikatakan H. Delit, Junimart bukan orang yang bijak. Ia meminta Junimart tak memukul rata bila ada. Seharusnya jangan pukul rata dalam menyikapi suatau kasus yang hanya dilakukan segelintir ‘oknum’.

“Logikanya gini, bisa saja kita pukul rata semua anggota DPR RI adalah koruptor, itu kan salah. Masih banyak yang benar, jangan karena satu yang korupsi DPR RI dibubarkan,” kata H. Delit.

Kemudian ia menyinggung kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Corona yang dilakukan oleh eks Menteri Sosial Juliari Batubara. Juliari dan Junimart sama merupakan kader PDIP.

“Kan ada juga (kader) PDIP yang tersandung kasus hukum, termasuk korupsi, khususnya bansos disaat perekonomian bangsa lagi kucar kacir akibat dampak covid . Bukan berarti kita bubarin partainya,” terangnya.

H. Delit membeberkan, dalam kaitan covid-19 Pemuda Pancasila sejak awal konsisten untuk terus berusaha dengan segala kemampuan yang dimiliki baik sumber daya, sumber dana, dan sistem yang pemuda pancasila gerak kan untuk hadir ikut menjadi bagian yang memberi solusi sekaligus optimisme dalam menghadapi pandemi covid-19 yang sangat berat

“Pemuda Pancasila itu ormas nasional, bukan lokalan, kami saja di Kabupaten Garut anggotanya mencapi 20.000 orang, itu yang tercatat. Selama pandemi COVID-19, Pemuda Pancasila rutin melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan, pembagian sembako, dan juga vaksinasi. Kami juga memiliki Gugus Tugas COVID-19 di semua tingkatan baik nasional, provinsi maupun kabupaten/kota,” ujarnya.

Sampai ke masyalah dampak covid kami turun ikut andil bersama pemerintah seperti pembagian sembako, santunan dan lainnya. Itu semua sebagai bukti bahwa kami bagian dari warga bangsa Indonesia yang peduli pada negara,” imbuhnya.

“Kami Pemuda Pancasila Garut siap bergabung dengan Pemuda Pancasila lainnya datang ke Jakarta kalau seandainya ada intruksi dari Pimpinan tertinggi Pemuda Pancasila. Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang . NKRI Harga Mati,” pungkasnya sambil memekikan Merdeka !!!, Pancasila !!!.

(Sumpena)