Ekonomi

Proyek Panas Bumi Mulai Tahap Pengeboran

BANDUNG.SJN COM.-Setelah sempat ditunda karena ada pandemi Covid-19, proses pengeboran proyek panas bumi di Gunung Patuha akhirnya dapat dilaksanakan. Target dari proyek nasional yang dikerjakan oleh PT Geo Dipa Energi adalah selama tiga tahun bisa menghasilkan pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 55 megawatt.
 
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero), Riki Firmandha Ibrahim mengatakan proses pengeboran ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga tahun. Pihaknya berkomitmen dalam kurun waktu tersebut sudah ada pembangkit yang menghasilkan tenaga listrik dengan kapasitas 55 megawatt, disamping ada penurunan emisi karbon atau efek rumah kaca sebesar 350 ribu ton setiap tahunnya.
 
Dikatakan Riki, kegiatan pengeboran tersebut terpaksa ditunda karena ada pandemi Covid-19.
 
“Alhamdulillah hanya satu tahun kita bisa kendalikan semuanya. Ini dilakukan tidak hanya di Patuha tapi juga di Dieng. Saya juga ucapkan terima kasih kepada project managemen unit beserta pemda yang mendorong percepatan dari pengeboran,” ujar Riki kepada wartawan usai kegiatan Dia bersama dalam rangka tajuk sumur pertama proyek Patuha unit 2 di Jl. Raya Rancabolang KM 14 Kp. Kendeng Desa Sugih Mukti Kecamatan Pasirjambu , Kamis (18/11).
 
Proyek berskala nasional tersebut, menurut Riki, sangat didukung oleh masyarakat. Katanya, masyarakat sangat bersuka ria dengan adanya kegiatan pengembangan unit dua proyek panas bumi itu.
 
“Contoh dukungan masyarakat yaitu dia ikut juga berpartisipasi gotong royong memperbaiki jalan, masyarakat antusias untuk ikut bekerja dengan kita,” katanya.
 
General Manager Proyek Pengembangan Panas Bumi Patuha 2 Geo Dipa Energi Persero, Supriadinata Marza menambahkan pengeboran 12 sumur itu dilakukan di lima lokasi. Terdiri dari empat lokasi lama dan satu lokasi baru. Kata Marza, semuanya berjalan dengan lancar.
 
“Masalahnya memang urusan alam seperti cuaca. Makanya protokol terhadap Health, Safety, Environment (HSE) itu yang kita jalankan termasuk protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” tutur Marza.
 
Dalam proyek tersebut, kata Marza, 30 persen merupakan pekerja lokal. Saat ini, PT. Geo Dipa Energi sudah merekrut 184 orang tenaga kerja, dimana 84 pekerja merupakan orang lokal.
 
“Nanti ada well testing kami butuh sekitar 15 orang lagi, kemudian nanti waktu konstruksi pembangkit listriknya itu akan di sekitar sini, pekerjaan total selama kita konstruksi dua tahun itu sekitar 758 orang dan 30 persennya merupakan warga lokal,” pungkas Mirza. (Dian)