TNI

TMMD, Wujud Sinergi Membangun Negeri

MAJALENGKA.SJN COM.-Pangdam III/Slw Mayjen TNI Agus Subiyato, S.E., M.Si., menutup TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-112 Tahun 2021 di Wilayah Kodim 0617/Majalengka bertempat di Halaman Balai Desa Buninagara Kec. Malausma Majalengka, Kamis (14/10/2021).

Hadir Danrem 063/Sgj, Asrendam, Para Asisten Kasdam, Pa Liaison TNI AL, Danpomdam, Kakesdam, Kapendam, Kazidam, Para Dandim dan Kabalak/Dansat jajaran Korem 063/Sgj, Bupati beserta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Majalengka, Kepala Bapeda dan Kepala DPM Desa Provinsi Jawa Barat, Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Organisasi Kemasyarakatan.

Pangdam III/Siliwangi dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Kegiatan TMMD di wilayah Kodim 0617/Majalengka yang dilaksanakan mulai 15 September 2021, telah berhasil menyelesaikan berbagai sasaran, baik fisik maupun non fisik. Penentuan sasaran fisik dan non fisik TMMD ini, dilaksanakan berdasarkan usulan dari bawah (Bottom Up), dan dimusyawarahkan dengan berbagai pihak terkait, melalui Rapat Koordinasi,” ujar Pangdam mengawali sambutannya.

Lanjut Pangdam, TNI itu dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat sehingga kemanunggalan TNI dengan rakyat sampai saat ini masih terbina dengan baik. Tema TMMD ke-112 Tahun 2021: “TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri, maka, kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa pada masa sekarang ini. “Keterlibatan semua pihak terkait, serta dukungan masyarakat dalam pelaksanaan TMMD ini merupakan salah satu kunci yang sangat penting dalam keberhasilan pembangunan,” papar Pangdam.

Pada akhir sambutannya, Pangdam menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati beserta Unsur Forkopimda Kabupaten Majalengka, Pemda Jabar, serta semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu secara moril dan materiil, sehingga kegiatan TMMD ke- 112 dapat terselenggara dengan aman dan lancar.

“Saya juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, apabila selama kegiatan TMMD ini berlangsung, terdapat perilaku atau tutur kata prajurit yang kurang berkenan di hati masyarakat,” pungkasnya. (Pendam III/Siliwangi).