Pemerintahan

HKTI Jabar Minta Peserta Petani Milenial Optimistis Ikuti Program

BANDUNG.SJN COM.-Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat (Jabar) meminta para peserta Program Petani Milenial untuk serius menekuni dunia pertanian usai Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar menunjukkan keberpihakan lewat program tersebut.

Ketua HKTI Jabar Entang Sastramadja mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendorong anak muda terlibat dalam regenerasi petani lewat program Petani Milenial.

Menurutnya, upaya yang menunjukkan pembelaan, keberpihakan dan perlindungan pada petani, harus didukung serta diapresiasi. “Kita apresiasi pemerintah provinsi memiliki keberpihakan pada dunia pertanian, tidak hanya pada urusan pembangunan fisik,” kata Entang.

Entang mengatakan, sebagai pihak yang kerap mengkritisi kebijakan pertanian, program Petani Milenial melahirkan harapan bisa membebaskan petani dari sejumlah persoalan kesejahteraan.

Entang pun menilai, jika program ini berjalan lancar, maka para peserta Petani Milenial bisa melepaskan jebakan kemiskinan yang merundung para petani. “Program ini melahirkan optimisme, menunjukkan adanya nilai tambah dan bisa menarik minat petani lain untuk terlibat dalam program Petani Milenial,” katanya.

Lewat program ini diharapkan bisa menarik minat agar para pemuda yang memilih bekerja di kota untuk kembali ke kampung masing-masing dan menjadikan pertanian sebagai pilihan meskipun dari sisi pendapatan mereka harus bekerja keras dan sabar agar sektor pertanian yang digeluti membuahkan hasil. “Program ini harus memberikan harapan pada masa depan kehidupan anak muda, pemerintah wajib memberikan jaminan,” ujar Entang.

Entang sendiri berpesan pada para peserta Program Petani Milenial yang lolos seleksi maupun tidak lolos seleksi untuk terus serius, pantang menyerah dan sabar memetik hasil. Terpenting para peserta selanjutnya bisa bekerja secara mandiri dan tidak bergantung seterusnya pada bantuan Pemda Provinsi Jabar.

“Terus bergerak, terus berjuang, jangan terus bergantung pada pemerintah, karena pemerintah hanya fasilitator. Semangat kemandirian harus terus dipegang agar bagaimana bisa mengembangkan digitalisasi pertanian bisa diwujudkan, bagaimana supaya pertanian 4.0 bisa meningkatkan kesejahteraan mereka, kiprah dan penentuan siap menjadi petani milenial bisa jadi modal awal yang sangat baik untuk mereka kembangkan, ada atau tidak ada bimbingan ke depan,” katanya.

Entang juga berpesan pada Pemda Provinsi Jabar agar program ini terus diperkuat dari sisi konsep dan pelaksanaan, juga memfasilitasi betapa tingginya animo anak muda mengikuti program tersebut.

Menurutnya, dari 8-9 ribu pendaftar dan yang diterima hanya sekitar 2.240 orang, maka mereka yang tidak terdaftar pun harus tetap mendapatkan bimbingan. “Kalau sudah ada yang berniat menjadi petani milenial, niat itu harus diluruskan, tetap dibina dan dikembangkan, ini untuk mengisi ruang kosong regenerasi petani,” katanya. (hms)