Pendidikan

Wantimpres Sambut Positif Temuan Teori Ekonomi MER Cakti Indra Gunawan

JAKARTA.SJN COM.-Dunia akademik baru-baru ini digemparkan oleh penemuan teori Manajemen Ekonomi Rakyat (MER) berbasis digital. Teori ekonomi kontemporer itu berhasil ditemukan oleh Akademisi sekaligus Dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Cakti Indra Gunawan, PhD.

Temuan tersebut langsung disambut hangat oleh sejumlah akademisi, birokrat, praktisi, periset hingga pengambil kebijakan.

Terbaru, sambutan dan dukungan positif datang dari Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Prof Devanto Shasta Pratomo, PhD yang juga sekaligu membuka acara Launching Penemuan Teori MER Berbasis Digital yang digelar pada Minggu (2/5) bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

“Tentu temuan ini sangat membantu, khususnya bagi perancang kebijakan ekonomi dalam memulihkan ekonomi nasional di tengah situasi pandemi ini,” kata Devanto, Minggu (2/5).

Devanto juga berharap kepada penemu Teori MER, Cakti Indra Gunawan, agar terus mengembangkan risetnya di bidang ekonomi mutakhir.

“Harapan saya, pak Cakti terus menggalakkan risetnya di bidang ekonomi sehingga permasalahan yang tengah dihadapi bangsa ini perlahan bisa terurai,” ujarnya.

Sementara, apresiasi juga disampaikan oleh Guru Besar Ekonomi Prof Drm Supriyono dari Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia.

Dalam sambutannya, Prof Supriyono mengaku bangga dengan temua baru di dunia ekonomi itu. Menurutnya, yang namanya sebuah penemuan, dalam bidang apapun baik itu di bidang sains maupun teknologi tidaklah mudah.

Ia mengatakan, untuk sampai pada sebuah temuan tentu butuh riset yang mendalam disertai uji publik atas temuan itu. Untuk itu, atas karya besar yang disuguhkan penemu teori MER, ia sangat mengapresiasi.

“Saya pribadi sangat mengapresiasi jerih payah dan kerja keras pak Cakti Indra Gunawan sampai menemukan teori MER ini. Semoga atas temuan ini bisa memberikan kontribusi tidak hanya dalam dunia kebijakan, tapi juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof Supriyono sangat mendukung gagasan MER dan meminta untuk diterapkan di ranah akademis sebagai bahan kajian referensi bagi mahasiswa S1 sampai S3.

Selain apresiasi dari kedua guru besar Indonesia, sambutan positif juga mengalir dari berbagai kalangan yang hadir dalam acara Launching penemuan baru itu.

Sebut saja mahasiswa, akademisi, politisi, pegiat LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), tokoh keagamaan, birokrat, politisi hingga pengusaha.

Bahkan ada perwakilan dari mahasiswa Indoensia di Jepang yang turut bersuara terkait hasil temuan tersebut. Mereka rata-rata sangat mengapresiasi dan berharap bisa menjadi pedoman generasi mida dalam mengelola ekonomi bangsa.

Sementara itu, penemu teori MER, Cakti Indra Gunawan yang juga Dekan Sekolah Pascasarjana Unitri mengaku bahagia setelah mendapat banyak sambutan positif dari sejumlah kalangan.

“Alhamdulillah, sebuah kebahagiaan bagi saya pribadi atas segala sambutan baik yang diberikam oleh berbagai pihak merespons temuan saya dalam bidang ekonomi,” ungkapnya.

Alumnus doktoral University of New England, Australia itu pun mengatakan siap mempertanggungjawabkan hasil temuannnya itu secara ilmiah.

“Insya Allah saya akan mempertanggungjawabkan temuan ini secara ilmiah,” ujar Cakti.

Cakti menyebut, inti dari Teori MER yang ia temukan ialah sebuah pengoreksian atas teori ekonomi klasik yang dinilai tidak relevan lagi untuk penerapannya di era saat ini.

Ia juga menyebut kebanyakan teori-teori ekonomi klasik itu gagal membaca situasi tertentu, seperti saat terjadi bencana alam yang berkepankangan serta adanya wabah virus corona yang memporak-porandakan tatanan ekonomi sebuah nasion maupun dunia.

Untuk itu, Teori MER hadir sebagai solusi di tengah krisis teori untuk menjawab persoalan yang muncul belakangan ini.

Di akhir acara Launching Penemuan Teori MER, Cakti berharap semoga ada harapan dan peluang bagi kemunculan future leader candidate (calon pemimpin masa depan) untuk membawa aspek kebermanfaatan bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.

“Yang tentunya diniatkan sebagai amal ibadah kita. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamii,” tutupnya.

Rencananya kelanjutan diskusi MER akan dilanjutkan pada putaran ke-2 pada bulan Juli. Pada putaran kedua itu, akan menghadirkan banyak kalangan baik di dalam maupun dari luar negeri.(red)