Parlementaria

Kelompok Budidaya Ikan Membutuhkan Perhatian Pemerintah

KAB BDG.SJN COM.-Kelompok Pelaku utama perikanan merupakan wadah kebersamaan para pelaku utama di bidang perikanan dalam upaya untuk mencapai pelaku utama yang tangguh, yaitu yang mampu mengambil kepyusan dan tindakna secara mandiri dalamupaya memecahkan masalahnya sendiri, menghadapi tantangan dan mengatasi kendala yang ada.Dengan demikian kelompok memiliki peran anatar lain sebagai media komunikasi dan pergaulan sosial yang wajar, lestari dan dinamis untuk mencapai pembaharuan yang merata serta pemersatu aspirasi yang murni dan sehat. Selain itu, kelompok menjadi wadah yang efektif dan efisien untuk belajar serta bekerjasama dan dapat menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya.Hali ini dikatakan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Dra.Hj.Tia Fitriani beberapa waktu lalu.

Lebih jauh Politisi Perempuan Partai NasDem asal Dapil Jabar II (Kabupaten Bandung) menuturkan Dengan adanya Kelompok utama pelaku perikanan dapat menjadi motivasi dan dorongan yang dibutuhkan bagi para pelaku usaha dan pelaku usaha perikanan dalam mengembangkan usaha perikanan yang digelutinya. Dengan demikian peningkatan produksi dan peningkatan bagi pelaku perikanan dapat dilakukan melalui media kelompok, yang tentunya akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan mereka. Hal tersebut dapat terwujud apabila kelompok perikanan memiliki peran dan fungsi yang optimal bagi anggotanya dalam mencapai tujuan yang diharapkan ujarnya.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat merupakan mitra kerja Komisi II DPRD Jabar. Sektor Perikanan mendapat perhatian serius dari Dra Hj.Tia Fitriani saat mengunjungi Kelompok Tani Ikan Lele Sarimbit di Desa Linggar Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.

Ketua Fraksi NasDem Persatuan Indonesia DPRD Provinsi Jawa Barat mengapresiasi Keberadaan Kelompok Tani Ikan Lele Sarimbit atas pencapaiannya menghasilkan bibit ikan lele secara mandiri. Selain itu pihaknya menilai Kelompok Tani Ikan Lele Sarimbit memiliki potensi yang luar biasa. ”Kelompok tani ini sudah bisa memijahkan bibit lele sendiri. Pemijahan ini sudah mulai dilakukan dan sudah berhasil uji cobanya,” ucap Hj.Tia

Saat ini diperlukan peran serta dinas terkait dalam melakukan pelatihan kepada kelompok tani. Sehingga mereka mampu meningkatkan sisi ekonomis dari hasil pemijahan bibit tersebut. ”Yang jelas dengan peran serta dari pemerintah provinsi Jawa Barat khususnya di dinas terkait sangat dibutuhkannya pelatihan. Sehingga para petani lebih terarah lagi, bisa meningkatkan tidak saja perekonomian keluarga dan kelompok tetapi juga masyarakat sekitar,” ujarnya.

Tia mengungkapkan para kelompok tani membutuhkan sarana dan prasarana kolam khusus untuk pemijahan bibit. ”Mereka masih membutuhkan sarana kolam khusus untuk pemijahan. Dikarenakan sarana yang masih terbatas, hanya saja prasarananya tidak memadai..Yang jelas peranan dari pemerintah provinsi jawa barat sangat dibutuhkan , agar pemberdayaan ekonomi masyarakat bisa bangkit terbantu dari keberadaan poktan ini,” serta bisa menjadi ketahanan pangan di saat covid-19 pungkasnya.(Adikarya Parlemen)