Parlementaria

DPRD Jabar Respon Positif Terobosan Sekolah Daring Studenesia

BOGOR.SJN COM.-DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1, Kabupaten Bogor berkaitan dengan terobosan pelaksanaan penerapan sekolah dalam jaringan (daring-red). Pasalnya, seperti diketahui, sekolah daring bersinggungan dengan penggunaan gadget (gawai-red) yang tentunya cenderung berdampak negatif terhadap siswa penggunanya.

Karena itu, Wakil ketua komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengapresiasi kepada Studenesia karena sudah berkreasi secara luar biasa. Terutama dalam penerapan dan penggunaan gawai untuk digunakan sekolah daring secara bijaksana.
“ini merupakan langkah-langkah terobosan berupa inovasi untuk bagaimana pendidikan dilaksanakan ketika tatap muka tidak bisa dilakukan dan daring susah, mereka menemukan solusinya,” ujar Hadi di SMP YPPI Arrahmah, Jalan M Toha, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Senin (28/09/2020).
Politisi PKS Dapil Karawang-Purwakarta ini merespon positif inovasi dari Studenesia. Selain bisa mengetahui dan memanfaatkan terobosan tekhnologi yang dilakukan, juga mendorong khususnya yang menjadi tanggung jawab langsung tingkat pendidikan SMA dan SMK di Jawa Barat untuk menerapkan sekolah daring seperti Studenesia.
“Semangatnya adalah, pada era sekarang ini ketika belajar di sekolah tidak mungkin apabila didaerah-daerah yang berstatus zona merah, kami dapati bahwa kondisi belajar daring itu banyak kendala-kendala. Setelah dipetakan, masalah pertama adalah gadget, banyak yang tidak punya, akhirnya solusinya melalui BOS Afirmasi diselesaikan dengan meminjamkan tablet yang dimiliki oleh sekolah bagi siswa yang tidak punya gadget, ada 38 ribu lebih yang dipinjamkan se-Jawa Barat,” imbuh Hadi.
Lebih lanjut Hadi menambahkan, masalah berikutnya adalah pulsa atau kuota internet dan jaringan.
“Memang dalam APBD perubahan, pemprov telah menganggarkan besar kepada Diskominfo untuk pelengkapan jaringan, dan masalah lainnya adalah tingkat kejenuhan siswa yang cukup sulit dihadapi. Maka yang diperlukan adalah terobosan untuk kontennya supaya materi belajar tersampaikan dengan baik, komponen sekolah guru tidak membosankan,” katanya.
Hal serupa diperkuat Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru’yat sebagai koordinator Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat.
Menurut Achmad Ru’yat, tujuan utamanya aga pendidikan khususnya SMA SMK di Jabar dapat menerapkan Gerakan Sadar Indonesia atau Sekolah Daring Rakyat Indonesia di wilayah.
Selain itu Ru’yat pun menyempatkan diri untuk menyampaikan sumbangan dari komisi V DPRD Jabar untuk SMP YPPI sebagai simbol dukungan terhadap dunia pendidikan.
“Ini terobosan yang cerdas untuk diaplikasikan dalam pendidikan di Jabar. Apalagi dalam situasi pandemi Covid 19 ini sangat relevan untuk diterapkan. Kami pun diberikan plakat sebagai bentuk penghargaan, apresiasi dan respon positif dari hasil kunjungan ini,” tutur Ru’yat.(die)