Pemerintahan

Pemda Provinsi Jabar Gelar Pelatihan bagi Pelaku UMKM

BANDUNG.SJN COM.-Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya dengan menggelar Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PK2UKM).

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, pandemi COVID-19 memukul ribuan UMKM di Jabar. Meski begitu, keinginan warga Jabar untuk berwirausaha meningkat.

“Semua mulai berpikir untuk membuka usaha sendiri. Semua mulai berwirausaha. Kalau produk kita tidak unik dan kreatif, kita tidak akan bertahan,” kata Atalia saat memberikan arahan dalam PK2UKM di Grand Hotel Cordela, Kota Bandung, Selasa (8/9/20).

Menurut Atalia, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sempat mengatakan bahwa ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan saat akan mulai berwirausaha, yakni menghadirkan produk yang dibutuhkan, disukai, dikenal, dan mudah didapatkan masyarakat.

Untuk mengetahui hal-hal tersebut, kata Atalia, pelaku UMKM harus menyurvei pasar dan menyusun strategi pemasaran dengan komprehensif. Dua hal tersebut menjadi penting saat akan mulai berwirausaha.

“Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) menyampaikan, kita harus melampaui empat hal, yaitu produk harus dibutuhkan dan produk harus disukai. Jadi survei itu penting untuk melihat minat masyarakat,” ucapnya.

“Selain itu, produk harus diketahui atau dikenal, dan produk juga harus bisa dibeli, sehingga penting untuk memiliki strategi pemasaran dan kita harus bisa tentukan target sasaran,” imbuhnya.

Atalia menyatakan, pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi tantangan bagi pelaku UMKM, tetapi juga peluang. Maka, ia berharap dengan adanya PK2UKM, kapasitas dan kapabilitas pelaku UMKM Jabar dalam mengembangkan usahanya dapat meningkat.

“Mudah-mudahan pelatihan ini bisa menjadi bekal supaya kita bisa tahu apa yang akan kita pasarkan nanti,” katanya.

PK2UKM diikuti oleh 50 peserta dan berlangsung selama tiga hari dari 8 September sampai 10 September 2020. Peserta akan mendapatkan materi tentang pengemasan dan membangung jaringan bisnis. Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat selama PK2UKM berlangsung.(red)