Ragam

Ajaran Konfusius Pedoman Persahabatan.

BANDUNG.SJN COM.-Saat ini dalam kehidupan ada yang hilang yaitu Bakti kepada orang tua dan Persahabatan Sejati.
Saya teringat sahabat sahabat sejak SD sampai sekarang yaitu Sian Dominikus, Witono Utomo, Sugandi Bunyamin, Wijaya Lukanta, Sri Setiawati , Wiparta Agus Salim Santoso, Johny Souhoka, Indah, Leony Fransiska Sidhojoyo, Fifi Agustini, Sudiro Aliwinoto, Imelda Susanti persahabatan kami terbina sejak SD dan SMP hingga saat ini. Waktu kami menikah mendapatkan Cincin Pernikahan dari Dominikus Sian.
Ada kata mutiara yang indah
人生中最美的事物莫过于友谊,一个真正的朋友在悲伤的时候会一起哭,而在朋友笑的时候会一起笑。
Rénshēng zhōng zuìměi de shìwù mò guòyú yǒuyì, yīgè zhēnzhèng de péngyǒu zài bēishāng de shíhòu huì yīqǐ kū, ér zài péngyǒu xiào de shíhòu huì yīqǐ xiào. Artinya
tiada yang terindah dalam kehidupan adalah persahabatan, sahabat sejati akan menangis bersama di saat sahabatnya sedih dan tertawa bersama di saat sahabatnya tertawa.
Dari sahabat kita belajar kehidupan, belajar kelebihan mereka dan menerima kekurangan mereka.
Kong Zhi Filsafat Tiongkok berkata 3 atau 4 orang bersama jadikan salah satunya sebagai guru. Artinya saling belajar kehidupan diantara sesama sahabat. Murid Murid Kong Zhi adalah sahabat baiknya.
4 penjuru mata angin kita adalah bersaudara. 4 Samudra kita adalah bersaudara.
Dalam buku Kisah Kisah Kebijaksanaan China Klasik penulisnya Michael C Tang terbitan Gramedia halaman 95 di tulis Berteman dengan orang yang berkarakter mulia adalah seperti masuk ke dalam sebuah kamar penuh dengan mawar yang wangi.
Kong Zhi(Konfusius) banyak mengajarkan Filsafat Kehidupan. Di Tiongkok tahun 551 SM lahirlah Kong Zhi atau lebih di kenal Konfusius yang lahir di sebuah negri kecil Lu.
Dalam buku Kisah Kisah Kebijaksanaan China Klasik Penulisnya Michael Tang halaman 62 menuliskan Ayahnya Konfusius adalah anggota keluarga ningrat kuno dan seorang tentara terkenal di Negara Lu, yang sekarang ini menjadi Propinsi Shandong. Pada Usia tujuh belas tahun, ia jatuh cinta kepada anak gadis petani, yang juga berusia tujuh belas tahun. Kemudian mereka memiliki seorang anak dari pernikahan mereka, lahir pada tahun 551 SM. Anak itu diberi nama Qiu yang di ambil dari nama Gunung Ni Qiu. Konfusius bukanlah namanya yang sebenarnya. Itu adalah sebuah titel atas kebaikannya, latinisasi dari “Kong Fuzi” yang berarti “Tuan Kong” sebutan yang di berikan kepadanya bertahun -tahun kemudian dari tiga ribu muridnya, karena marganya adalah Kong. Tingginya Konfusius hampir 2 meter.
Dalam Buku Laksmana Cheng Ho karangan Tan Ta Sen dituliskan sementara lima peraturan tetap mengacu pada lima karangan Konfusius yaitu ren(Cinta Kasih), Yi (Kebenaran/Keadilan/Kebaikan/Kewajiban), li(ritual/tata krama/kesusilaan), Zhi(Bijaksana), dan Xin(Kejujuran dapat dipercaya). Prinsip prinsip dan aturan aturan tersebut diterima sebagai etika Konfusian yang berprilaku Sosial.
Murid Murid Konfusius, tua dan muda, kaya dan miskin berkumpul di sekitarnya. Dia mempunyai lebih dari tiga ribu murid. Tujuh puluh dua orang diantara mereka adalah teman baik yang juga menjadi muridnya.
Dalam buku Kisah Kisah Kebijaksanaan China Klasik karangan Michael C Tang hal 68 menuliskan Konfusius sangat menyukai orang muda. “Orang muda katanya harus diperlakukan dengan hormat. Bagaimana kamu bisa tahu bahwa mereka tidak akan menjadi sama dengan kamu pada suatu hari?.
Konfusius banyak mengajarkan murid muridnya untuk menjadi seorang Pria Sejati:
Ajarannya:
Seorang Pria Sejati haruslah rendah hati, murah hati, berwawasan luas dan baik hari.
-Seorang pria sejati menolong sesamanya untuk menyadari potensi mereka dan tidak mengikuti temannya berbuat jahat, orang yang picik berbuat sebaliknya.
-Seorang Pria Sejati khawatir tentang ketidak mampuannya, bukan apakah orang lain menghargai kemampuannya atau tidak.
-Seorang pria Sejati menuntut dirinya Sendiri, seorang yang picik menuntut orang lain
-Seorang Pria Sejati mula mula akan mempraktekkan apa yang dia katakan, kemudian mengatakan apa yang dia Praktekkan.
-Seorang Pria sejati lambat berbicara tapi cepat dalam bertindak.
Konfusius mengajarkan Bakti kepada keluarga adalah topik penting yang sering dibahas Konfusius. “Di rumah hormatilah orang yang lebih tua. Jujurlah selalu. Cintailah teman temanmu, dan Cintailah apa yang baik. Kemudian teruslah belajar selama kamu mempunyai waktu dan tenaga.
Dalam menghormati orang tua, Konfusius mengajarkan:
“Janganlah membuat orang tuamu khawatir kecuali kamu sakit.” Konfusius juga mengajarkan “Ingatlah selalu usia orang tuamu dan jadikan kesenioran mereka menjadi kebahagiaan dan juga penghormatanmu”(Jeremy Huang)