Regional

60 Ribu Pelanggan di Kota Bandung 3 Hari Akan Kesulitan Air ,Pipa PDAM Pecah Lagi

BANDUNG.SJN COM.-Pipa transmisi air baku PDAM Tirtawening Kota Bandung kembali pecah. Hal ini mengakibatkan kebocoran dan 60 ribu pelanggan PDAM di wilayah timur, selatan, barat, dan tengah terganggu selama 3 hari mulai 14 Juli 2020.

“Atas bocornya pipa pasti ada gangguan aliran air ke pelanggan atas nama perusahaan saya minta maaf ,” ujar Direktur Utama PDAM Kota Bandung Sonny Salimi di kantornya, Selasa (14/7/2020).

Sonny mengatakan, pipa yang pecah masih sama dengan yang pecah tiga pelan lalu berdiameter 850 mm dan mengalir ke pengolahan Badak Singa.

“Pertama pecah di Dayeuhkolot , sekarang pecah di Banjaran ke arah Pangalengan,” ujar Sonny.
Dugaan sementara, kata Sonny, pipa bocor akibat korosi (kropos) pada bawah pipa tersebut terdapat lubang bocor dengan diameter 5 cm. Menurut Sonny, atas bocornya pipa yang mengambil air dari Cisangkuy , aliran ke pelanggan hanya terganggu 20 persen karena air yang hilang 800 liter/detik akibat pipa bocor diganti dari sungai Cikapundung.

“Kapasitas pipa transmisi dari Cisangkuy 800 liter/detik sekarang harus dihentikan atau jadi dinolkan.Gantlnya pompa Sabuga dari Cikapundung diaktifkan, kapasitas 200 liter/detikdan optimalkan pipa transmisi Dago bengkok 400 liter/detik,” ujar Sonny.

Sonny mengatakan, berkurangnya air masuk ke Badak Singa mengakibatkan 60 ribu pelanggan terganggu air sekitar 20 persen sehingga yang biasa mendapat giliran 10 jam maka selama tiga hari ke depan hanya 8 jam.

Sonny mengatakan, tidak menutup kemungkinan juga ada pelanggan tidak mendapat air, untuk itu pelanggan bisa minta air ke PDAM minimal 10 pelanggan di antar gratis hanya menyiapkan ember penampungan.

Sonny menuturkan panjang pipa dari Cisangkuy ke Badak Singa 32 Km rawan pecah karena dibangun tahun 1950 bahkan ada pipa yang di atasnya rumah penduduk.

“Kapasitas air 800 liter/detik diameter 850 mm, jika pecah di atasnya rumah sudah pasti sangat bahaya,” ujarnya.
Pipa yang di atas perumahan sepanjang jalan Banjaran yang ada rel kereta api, jadi saat pipa dibangun, di atas rel kereta belum ada rumah.(sapta)