Parlementaria

Bansos Jangan Timbulkan Polemik Di Masyarakat

BOGOR.SJN COM.-Seiring, merebaknya Covid 19, pemerintah mulai dari Pusat hingga daerah, dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakatnya telah menggelontorkan bantuan.Adapun bantuan tersebut, sasarannya masyarakat kurang mampu lebih khusus lagi masyarakat miskin baru korban Covid 19.

Penyaluran dana bansos yang didanai melalui APBD Provinsi Jabar, yang disalurkan pada Bulan Juli ini memastikan tahap kedua.Harapannya, segala kekurangan yang terjadi di penyaluran tahap kesatu tak akan terulang kembali.Dalam penyaluran bansos tahap dua ini, setidaknya kekecewaan masyarakat yang terdata sebagai penerima tak akan terjadi lagi.

Hal ini, diungkapkan Ketua Fraksi Partai Gerindra Pembangunan DPRD Jawa Barat H.Ricky Kurniawan, Lc, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.

Lebih jauh Politisi Partai Gerindra asal Dapil Jabar VI (Kabupaten Bogor) ini menuturkan dari pemantauan di beberapa desa di Kabupaten Bogor, dalam penyaluran Bansos tahap I, sebagian masyarakat ada yang dikecewakan.Pasalnya, Dinas Sosial setempat untuk I desa menjanjikan bansos akan disediakan sebanyak 124 KK.

Data tersebut, dilakukan verifikasi oleh Dinas sosial .Dari hasil verifikasi ini, maka dari desa itu yang layak diberi Bansos, tinggal 72 KK.Lebih parah lagi, dalam realisasi penyaluran , akhirnya hanya 16 KK di desa itu yang menerima bantuan.

Dari realisasi bantuan itu, ada kondisi lebih parah lagi yaitu jumlah barang yang diterima ada yang kurang dan ada juga yang kualitasnya kurang bagus misalnya telur ada yang busuk ungkap H.Ricky

Dengan temuan kekurangan di tahap I, untuk tahap kedua pola pendataan harus dilakukan perbaikan.

Dinas Sosial, agar proses pendataan tak menimbulkan kekecewaan, sebaiknya kepada aparat desa mensosialisasikan SOP perihal “kualifikasi masyarakat yang layak mendapatkan bantuan itu”.Bansos Provinsi , karena ada diberikan dalam bentuk bantuan pangan, harus memperhatikan standar gizi.

Dengan bantuan pangan ini, diharapkan bisa membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.Harapannya, dengan bantuan pangan ini, komponen barang yang diberikan harus yang bisa bertahan dalam waktu lama pungkas H.Ricy (adikarya parlemen/die)