Regional

Bupati Mengajak Antisisipasi Euforia Masyarakat Memasuki AKB

SUMEDANG.SJN COM.-Memasuki era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman menggelar sosialisasi AKB kepada para camat se-Kabupaten Sumedang, bertempat di Posko Gugus Tugas Pendopo IPP. Sabtu Sore (30/05/2020).

Bupati dalam arahannya mengapresiasi atas kinerja
para camat yang selama ini sukses menjadikan Sumedang menjadi zona biru atau level dua sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Ini berkat ikhtiar kita semua, tentunya harus kita pertahankan bahkan kita tingkatkan menjadi zona hijau. Kita sudah resmi akan masuk kepada AKB,” ucapnya.

Ia menerangkan, masyarakat bisa produktif, protokol kesehatan efektif dijalankan dan aman dari Covid 19. Intinya bagaimana AKB ini bisa berjalan dengan baik

“Jadi itu indikantor keberhasikan kita, rakyatnya produktif, protokol kesehatannya efektif aman dari Covid 19. Jangan sampai memasuki AKB ini Covid 19 tidak terkendali. Justru nambah jumlah kasus, sebaran baru,” terangnya.

Ia menjelaskan beberapa hal yang harus diantisipasi menghadapi AKB ini.

“Pertama antisipasi euforia masyarakat yang sebelumnya terkungkung. Bisa bisa kalau istilah sundanya “Kuda leupas tinu gedogan”. Berkumpulnya tempat-tempat wisata dan keramaian harus kita perhatikan. SDM, sarana prasarana yang harus disiapkan,” jelasnya.

Ia mengajak, menjadikan AKB sebuah jalan untuk betul-betul Sumedang lebih baik menuju ke zona hijau.

“Oleh karena itulah, yang mesti kita lakukan persiapan harus matang tidak main-main sama sekali. Laksanakan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin secara tegas. Karena kalau kita tidak melaksanakan secara ketat, akan tidak berhasil berarti kita kembali ke PSBB,” ujarnya.

Ia menegaskan, kepada para camat agar memahami Perbup dan SOP- nya serta turut mensosialisasikan dengan masif.

“Jadi sosialisasi ini.harus benar-benar masif. Terutama bagaimana menggerakkan media sosial kita.Memaksimalkan peran Desa Siaga Corona. Desa, RW dan RT itu mereka harus paham dulu. Kalau sudah paham sadar akan arti pentingnya menjalankan protokol kesehatan, tentu akan mudah mengajak. Yang lainnya juga akan ikut mengawasi. Itu kuncinya,” tegasnya.

Ia meminta agar para camat dapat mengarahkan warganya akan pentingnya menjaga jiwa dan kesehatan, bukan hanya sekedar menjalani aturan pemerintah.

“Ini kebutuhan kita. Libatkan MUI kecamatan dan desa diajak. Libatkan untuk sosialisasi ke masjid-masjid. Nanti dicek masjid jami, mushola sudah ada protokol kesehatannya. Terutama mulai hari ini sebarluaskan di masjid setiap sebelum azan, harusnya menyampaikan info publikasi tentang protokol kesehatan,” pintanya.

Ia juga mengingatkan bahwa targetnya adalah agar semua wilayah menjadi zero Covid dengan menjaga tiap desa dan kecamatan.

“Pastikan fasilitas kesehatan di kecamatan terpenuhi. Koordinasikan dengan Puskesmas alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan, sarana dan prasarana protokol kesehatannya,” tandasnya.

Ia juga meminta camat agar mewaspadai pemudik yang masih banyak tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sumedang.

“Ada 4.394 pemudik. Harap ODR dipantau agar tidak boleh dulu keluar rumah selama AKB sampai masa inkubasi 14 hari selesai. Saya minta dipantau dengan baik dan awasi jangan sampai kebobolan. Kawal pergerakannya,” pungkasnya.(hms