Parlementaria

Adikarya Parlemen : Akibat Imbas Covid-19, Nasib Petani Harus Diperhatikan

SUKABUMI.SJN COM,-Dampak Covid 19, sudah menyebar ke berbagai bidang kehidupan, tentunya tak hanya sisi kesehatan.

Dampak juga kian terasa,    di bidang perekonomian.  Sektor pertanian salah satunya turut andil untuk menopang keberlangsungan pembangunan perekonomian.

Berdasarkan kondisi factual ini, nasib petani sebagai pelaku usaha yang bergerak di bidang pertanian harus juga menjadi perhatian.

Hal ini,  diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Jabar,  Dra.Hj.  Lina Ruslinawati, dalam keterangan kepada media baru-baru ini.

Lebih jauh Politisi Perempuan Partai Gerindra  Dapil V (Kabupaten Sukabumi-Kota Sukabumi) Dra.Hj. Lina Ruslinawati menuturkan

 

Pemprov Jabar dalam periode 5 tahun,  dari tahun 2018 sampai 2023,  untuk pembangunan sektor pertanian,  salah satunya mempunyai target sasaran yaitu ” Jabar sebagai daerah pertanian, kelautan dan perikanan ” yang mandiri untuk mencapai kedaulatan pangan “.

Sejalan dengan sasaran tersebut,  diperlukan langkah optimalisasi sumber daya alam,  sarana dan prasarana pertanian serta akses pembiayaan dan perlindungan petani.

Sejalan dengan hal tersebut serta menyikapi dampak Covid 19 , potensi hasil pertanian berpotensi terganggu.

Pasalnya,  jelas Lina produk hasil pertanian dari berbagai komoditas tak bisa disimpan dalam waktu lama.

Sementara dengan situasi Wabah Covid 19,  sarana transportasi banyak yang berhenti.

Kondisi ini,  berimbas pada lambatnya distribusi komoditas hasil pertanian.

Dampak keadaan ini, banyak komoditas hasil pertanian yang memburuk karena tak bisa disimpan lama.

Kondisi demikian,  tentunya merugikan para petani.

Apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah,  untuk melindungi para petani harus memberikan fasilitasi dari sisi marketing.

Harapan nya,  pemerintah memfasilitasi dan memaksimalkan penasaran melalui sistem online untuk seluruh komoditas hasil pertanian.

Pemprov.  Jabar,  juga bisa bekerja sama dengan Bulog.

Melalui kerjasama ini,  ujan Lina komoditas hasil pertanian terus beras diberi oleh Bulog

(die)