Pemerintahan

Penanganan Banjir Di Jabar Harus Ditangani Oleh Lintas Sektor

BANDUNG.SJN COM,-Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar mengadakan JAPRI Ke-59  dengan tema ” Penanganan Banjir di Jabar. Yang diadakan di Lobby Lokantara Gedung Sate, Kamis (16/1/2020). Dengan menghadirkan narsumber sebagai berikut

Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Tahamim Ketua  Harian Satgas PPK DAS Citarum, Dr.Ir.Prima Mayaningtias Sekretaris DLH Jabar, Linda AL Amin, ST.MT Kadis SDA Jabar, Bambang Hidayah, Kepla Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Dedi Hendrawan Kabid PDSA Dishut Jabar

Kadis SDA Jabar Linda Al-Amin ST,MT menuturkan Pemerintah Pusat Pemerintahan Presiden Joko Widodo  akan membangun Bendungan Cikuray yang berloksi di Kabupaten Bogor sebagaai sumber sumber air irigasi yang saat ini masih dalam desian bendungan.

Menurut Linda, bendungan Cijuray ini dipastikan akan dibangun sebagai kompensasi dibangun Bendungan Cibeet, Karawang”Cijuray khusus untuk masyarakat Bogor untuk irigasi, masih dalam tahap disain, masih tahap awal. Sementara Cibeet sudah selesai pembebasan

lahannya sudah siap dibangun karena sertifikasi kemanan sudah terbit jadi siap dibangun mulai 2021 selesai 2024 ” dan pembangunan bendungan-bendungan tersebut merupakan bagian dari penataan dan penanganan banjir Citarum hulu dan hilir  ujar Linda.

Sementara itu Ketua harian satgas Citarum Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, Sekitar 100 ton pempers dibuang masyarakat ke Sungai Citarum setiap harinya. Hal ini menjadi salah satu pencemar Sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.

Dedi menjelaskan, data 100 pempers setiap harinya itu, berdasarkan hitungan tenaga ahli sampah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Harum.

“Itu hitungan dari tenaga ahli, terdapat Pampers dengan pembalut anak-anak dan ibu-ibu itu hitungannya tuh sampai 100 ton per hari,” ujar Dedi,

Dikatakanya, Penduduk yang tinggal di DAS Citarum lebih dari 20 juta, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan, jika dihitung jumlah anak-anak, berapa anak-anak terutama bayi yang memerlukan Pampers.

“itu hanya hitungan global dari 13 kabupaten, per Kabupaten dengan jumlah penduduk sebesar itu hitungan per hari seperti itu,” katanya.

Selain, Pempers, terdapat juga sampah rumah tangga, produk makanan, kostum, hingga limbah domestik, namun dari semua sampah semua satu diantaranya Pampers yang paling banyak dibuang masyarakat ke DAS Citarum.

Menurut, Limbah rumah tangga itu, rata-rata masyarakat tidak memiliki septiteng dan pimpa pembungan otomatis, sehingga masyarakat langsung membuangnya ke sungai. sekedang limbah domestik diantaranya dihasilkan dari bekas cucian mandi cucian masak.

“Jadi urutan yang paling banyak sampah terus limbah domestik,” katanya.

Dikatan lebih lanjut, pihak saat ini sudah memiliki solusi untuk penanganan sampah, hal itu agar masyarakat tidak lagi membuangnya langsung ke sungai tandasnya.

Ditempat yang sama Dedi Hendrawan Kabid PDSA Dishut Jabar menuturkan bahwa Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat menargetkan Penanaman Pohon sebanyak 25 Juta Pohon mengatasi dampak dari alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU).Gerakan penanaman pohon ini diupayakan mampu menanam pohon baru di wilayah lahan kritis. Namun untuk mewujudkan penghijauan itu, pihaknya bakal mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Caranya, masyarakat secara sukarela menyumbang pohon untuk kemudian ditanam ujarnya.(die)