Pemerintahan

Delegasi Jerman Kunjungi Disnakertrans Jabar

BANDUNG.SJN COM,-Disnakertrans Jabar mendapat kunjungan dan audiensi Project Manager GIZ Jerman dan Programme Coordinator PMD (Programme Migration and Diaspora) di Indonesia.Jumat (20/12/2019).

Terlaksananya kunjungan dan audiensi Delegasi GIZ ke Pemda Prov. Jabar melalui Disnakertrans Jabar, berawal dari Rakor Kemlu RI bahas Pekerja Migran, yang dilaksanakan beberapa bulan lalu di Lombok yang saat itu Kadisnakertrans Jabar hadir diundang langsung Kemlu RI memaparkan terobosan Jabar Migran Service Center (JMSC).

.

Pemerintah Jerman melalui Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) bersama GIZ, sedang mengidentifikasi negara lain utk menjadi negara partner dlm Program Migrasi dan Diaspora bidang pekerja migran dan mobilitas. Pemerintah Jerman terhitung Maret 2020 akan memberlakukan UU Keimigrasian bagi Pekerja Migran di Jerman, peluang terbuka untuk calon pekerja migran di Indonesia khususnya Jabar, bisa menjadi pekerja migran utk memenuhi kebutuhan industri di Jerman. Hal inilah yg mendorong BMZ dan GIZ beraudiensi dgn Disnakertrans Jabar utk eksplor potensi ketenagakerjaan di Jabar, utk dipertimbangkan Indonesia (Jabar) menjadi “country partner” Jerman dlm pekerja migran yg ber-skill.

.

Kadisnakertrans Prov. Jabar menerima langsung delegasi Jerman, didampingi pejabat struktural serta unsur Biro Yanbangsos dan Biro PemKS Setda Prov. Jabar, sedangkan delegasi Jerman terdiri dari Project Manager GIZ Jerman (Mr. Johannes Schilling & Mr. Tomislav Ikiv), Koordinator GIZ  Indonesia (pak Makhdonal Anwar), German Federal Employment Agency (Ms. Stefanie Hala), dan Konsultan GIZ (Mr. Christoph David Weinmann).

.

Kadisnkertrans mengharapkan

Jabar/Indonesia dapat menjadi partner untuk Implementasi Program Migrasi & Diaspora Pemerintah Jerman melalui GIZ, dan Pemerintah Jerman melalui GIZ dapat mendukung kebijakan Pemda Prov. Jabar dalam  perlindungan pekerja migran sekaligus menjadi bagian dari JMSC.

.

Salah satu program unggulan Disnakertrans Jabar adalah Migran Juara melalui JMSC, intinya Pemda Prov. Jabar memberikan perlindungan bagi warganya yg memilih menjadi pekerja migran (PMI) di Jabar. Perlindungan yg terintegrasi dlm sistem mulai pra rekruitmen, rekrutmen, training, penempatan negara tujuan, hingga kembali ke Indonesia tetap bermanfaat utk pembangunan Jabar.

Melalui JMSC, Pemda Prov. Jabar mendorong angkatan kerja di Jabar mau dan mampu menjadi pekerja migran (PMI), prinsipnya “menjadi pekerja migran itu pilihan bukan keterpaksaan”. Untuk itulah JMSC hadir bagi warga Jabar yg minatnya menjadi pekerja migran ber-skill.

.

JMSC ada untuk menghadirkan sistem data (bank data, data kesempatan kerja dan standar kompetensi yang dibutuhkan), support system dan tracking crisis center, serta pengawasan syarat kerja. Selain itu ada training center yang menyesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh negara tujuan didukung dengan sistem zonasi, dimana kami mempersiapkan calon pekerja yang memiliki kompetensi berdasarkan zona, kemudian apabila negara tujuan membutuhkan kompetensi di bidang tertentu, maka kami mempersiapkan pekerja dari zona/wilayah yang memiliki kompetensi tersebut. Nantinya semua ini akan terhubung dengan Kemnaker, BNP2TKI, Kepolisian, imigrasi, pengelola bandara termasuk Pemda Kab/Kota sampai Pemerintah Desa, artinya JMSC akan terintegrasi satu sama lain.

.

Delegasi GIZ  menyampaikan bahwa pada Maret 2020 Jerman akan menerapkan Undang-undang untuk keimigrasian yang baru, dan berharap dapat meningkatkan minat PMI asal indonesia untuk bekerja di Negara-negara Eropa. Selain itu delegasi  GIZ  berterimakasih terhadap informasi yang didapat dalam pertemuan ini, dan diharapkan dapat memberikan support lebih lanjut.

.

Lebih jauh, utk memenuhi kebutuhan misi Jerman melalui GIZ ke Indonesia, Disnakertrans menyampaikan gambaran serta data ketenagakerjaan Jabar dan pendekatan Pemda Prov. Jabar perlindungan pekerja migran, potensi kerjasama penyediaan pekerja migran, perjanjian kerjasama pengiriman pekerja migran dgn negara penempatan, hak pekerja migran dan perlindungan dari eksploitasi. Roadmap JMSC dan Business Process JMSC sdh dan sedang dijalankan oleh Disnakertrans Jabar, termasuk Raperda Perlundungan Pekerja Migran di Jabar sdg berproses di DPRD Jabar.

.

Menutup audiensi ini, Kadisnakertrans berharap kepada delegasi GIZ dapat terus terjalin komunikasi serta berkolaborasi utk mewujudkan JMSC. Selain itu, Informasi job skill di Jerman menjadi sangat penting utk di-share ke Jabar, termasuk sistem informasi penempatan migrant worker di Jerman bisa di-link dgn JMSC, agar JMSC ke depan melayani tdk hanya warga Jabar saja tapi semua WNI, itulah “Jabar for Indonesia”.(**)