Regional

Atlet Paralayang Dunia dari Mancanegara Ikuti West Java Paragliding World Championship di Sumedang

SUMEDANG.SJN COM,-Ratusan pilot paralayang dari mancanegara dan ribuan warga Sumedang saksikan pembukaan event West Java Paragliding World Championship and Culture Festival di Alun alum Sumedang, Selasa (22/10/2019).

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyebutkan, Sekitar 160 lebih atlet paralayang dari 23 negara hadiri kegiatan pembukaan event West Java Paragliding World Championship and Culture Festival, yang mana event tersebut akan berlangsung mulai hari ini dan berakhir pada Senin (28/10/2019) nanti.

“Terkait dengan berbagai keperluan sarana penunjang, kami bersama pihak terkait sudah berusaha semaksimal mungkin guna memfasilitasi demi mewujudkan Kabupaten Sumedang sebagai destinasi olahraga paralayang pariwisata kelas dunia,”ujarnya.

“Selain mengikuti event ini, kami berharap para atlet dalam negeri maupun mancanegara dapat mengenal Kota Sumedang, Disela event, para atlet paralayang dapat melihat dan menyaksikan keindahan alam Sumedang lebih dekat seperti Gunung Kunci, Gunung Palasari dan tempat wisata lainnya. Terlebih, bisa menyaksikan lebih dekat dinamika kehidupan masyarakat Sumedang,” terangnya.

Tak hanya itu, sambung Dony, para atlet pun dapat menyempatkan waktunya untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah, sehingga, Diharapkan itu semua memberi kesan mendalam bagi mereka ketika kembali tanah airnya atau ke Negara masing-masing sekaligus mempromosikanya.

“Terdapat dua lokasi yang biasa di gunakan dalam olahraga paralayang di Sumedang yakni, Bukit Toga untuk ketepatan mendarat dan Batudua untuk Cross Country. Namun, dalam event ini Batudua menjadi salah satu wahana wisata olahraga (sport tourism) terbaik di Indonesia, Mengingat Batudua sempat jadi venue perhelatan event Pra Piala Dunia XC (cross country) Paragliding 2013 dan PON XIX Jawa Barat untuk cabang olahraga Paralayang Tahun 2016,” jelasnya.

Menurut Dony, Keunggulan lainnya yang ditawarkan Batudua adalah pemandangan alamnya yang eksotis yakni panorama Waduk Jatigede dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya seperti halnya melihat Raja Ampat di Papua.

Dony sehingga, Kawasan yang berada di ketinggian 930 mdpl tersebut berpotensi untuk menggiring penikmat paralayang di seluruh pelosok dunia untuk mencoba sensasi keindahan yang disuguhkan.

“Batudua sendiri adalah dataran tinggi di kawasan Gunung Lingga, Desa Linggajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Jaraknya hanya sekitar 4 kilometer dari Jalan utama dan juga kurang lebih 26 Kilometer dari pusat Kota Sumedang. Batudua juga tidak jauh dari situs sejarah salah satu Raja Sumedang Larang yaitu patilasan Prabu Tajimalela yang hidup di sekitar abad ke 7 M (712 – 778 M),” katanya.

Dalam kesempatan itu, Salahsatu Anggota Komisi III DPRD Sumedang, Adi Aprian mengapresiasi postif terkait event West Java Paragliding World Championship 2019 di Sumedang pasalnya, kesuksesan ajang paralayang yang luar biasa akan menjadikan Kabupaten Sumedang lebih dikenal di mata dunia sebagai lokasi favorit atlet paralayang.

“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar sukses dari sisi pelaksanaan, namun juga sukses sebagai tuan rumah bagi para tamu yang datang dari berbagai penjuru dunia. Mengingat, selama sepekan Sumedang akan menjadi tuan rumah bagi 160 lebih atlet dari 23 negara. Oleh karena itu, pelayanan dan kesan yang baik harus ditunjukkan.
Sebanyak 25 atlet dunia dan perwakilan Negara dan Tuan rumah diperkenalkan menaiki kuda renggong,salah satu kebudayaan Masyarakat Sumedang” katanya.

Menurut Adi, Kegiatan tersebut menyangkut nama baik Sumedang. Bagaimana harus jadi tuan rumah yang baik dan profesional sehingga event internasional itu berjalan dengan lancar dan sukses.(hms)