Nasional

Raih Kategori Nindya, 3 Kab/Kota ini Jadi Tuan Rumah Media Trip KLA 2019

SEMARANG.SJN COM,- Kota Semarang, Kabupaten Sleman, dan Kota Balikpapan terpilih menjadi tuan rumah Media Trip Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Kab/kota ini merupakan 3 dari 23 kab/kota yang meraih penghargaan kategori Nindya KLA.

“Kota Semarang, Kab. Sleman, dan Kota Balikpapan terpilih karena ketiganya memiliki kemajuan yang signifikan dan inovasi – inovasi demi mewujudkan KLA. Melalui Media Trip KLA 2019, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat teredukasi terkait tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak melalui informasi yang disebarluaskan oleh teman – teman media. Tema Media Trip KLA 2019 adalah Pengasuhan Keluarga Berbasis Hak Anak, karena keluarga adalah yang pertama dan utama,” tutur Deputi Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA, Lenny N Rosalin.Semarang (16/09)

Lenny menambahkan, dalam menjamin tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak, peran orang tua harus didukung oleh lingkungan sekitarnya, yang ada di kab/kota. Kab/kota harus memiliki peran yang besar terhadap keluarga atas tumbuh kembang  dan perlindungan khusus anak mereka. Mengapa demikian? Anak menghabiskan waktu 8 jam  di rumah,  8 jam waktu mereka di sekolah, dan 8 jam lainnya mereka habiskan dengan aktivitas di luar rumah, seperti di taman, ruang bermain, sanggar dan lain-lain.

Asisten 2 Wali kota Semarang, Widoyono mengatakan bahwa Kota Semarang pernah meraih kategori Pratama, 3 kali Madya, dan pada 2019 berhasil meraih kategori Nindya. Hal ini menunjukkan adanya kesungguhan Pemerintah bersama masyarakat Semarang dalam mendukung KLA. Program Penghargaan Evaluasi KLA juga mampu memberikan motivasi bagi setiap kabupaten / kota.

“Dengan diselenggarakannya Media Trip KLA 2019, kami berharap teman – teman media menemukan inovasi dan upaya yang telah dilaksanakan oleh 3 kab/kota tersebut menuju KLA Kategori Nindya. Kota Semarang juga diharapkan dapat melebarkan sayapnya untuk memperluas jejaring demi tumbuh kembang dan perlindungan khusus anak bagi 500.949 anak di Semarang, atau 5.2% dari seluruh jumlah anak Indonesia. Ini semua dilakukan demi mewujudkan Kota Semarang menjadi KLA,” tutup Lenny.