TNI

Wakasad Menghadiri Penandatangan Bersama Kontrak Pengadaan Alutsista

BANNDUNG.SJN COM,- Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaeman menghadiri penandatanganan bersama kontrak pengadaan Alutsista dan Kontruksi dilingkungan Baranahan Kemhan/TNI antara Kemhan dan BUMN dan penyediaan Barang/Jasa bertempat di Kantor PT. Pindad (Persero) Jalan Jend. Gatot Subroto No. 517 Kota Bandung, Jum’at (12/4).
Selain Wakasad tampak hadir juga pada acara tersebut diantaranya, Menhan RI Jenderal TNI (Pur) Ryamizard Ryacudu, Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, Aslog Kasal Laksda Moeljanto, Dirjenkuathan Kemhan Mayjen TNI Bambang Hartawan, Dirut PT. Pindad Abraham Mose, Dirtekbang Ade Bagja, Diriku PT. Pindad Wildan, Menteri Industri Pertahanan Korea Selatan HE. Wang Jung Hong, Sekjen Kemhan RI Laksda TNI Agus Setiadji, Danpussenif Kodiklatad Mayjen TNI pudjo Rumekso, Irjenad Mayjen TNI Suko Pranoto, Adrenal Laksda TNI Aru Sukmono, Irjenal Laksda TNI Joko Irwan, Asrena AU Marsda TNI Asep Dian Hermawan, Aslog Kasau Marsda TNI Eko Supriyanto, Irjenad AU Marsda TNI Yadi Indra. Y, Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Dwi Jati Utomo, Dir palad Brigjen TNI Subagyo, Dirziad Brigjen TNI M. Munif dan Kodim 0618/BS Kolonel Inf M. Heri Subagyo
Dalam sambutannya Direktur PT. pindad Abraham Mose menyampaikan, ” penandatangan bersama kontrak pengadaan Alutsista dan Kontruksi di lingkungan Baranahan Kemhan/TNI antara Kemhan dan BUMN dan penyediaan barang/jasa di PT. Pindad (Persero), ini adalah acara terbesar serta merupakan acara penandatanganan tercepat antara Kementerian Pertahanan dengan BUMN “.

” Total nilai kontrak antara Kemhan dan BUMN dan penyediaan barang/jasa di PT. Pindad (Persero) sebesar Rp 2,1 Triliun dan 1.4 USD, ” jelasnya.

Lanjutnya, ” Ini adalah bukti nyata dukungan Pemerintah melalui Kemhan RI untuk Industri Pertahanan kita, mudah-mudahan penandatanganan kontrak ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, jumlah dan harganya “.
Selanjutnya Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Pur) Ryamizard Ryacudu menyampaikan, ” penandatanganan kontrak ini mencerminkan komitmen kuat Pemerintah dalam mereformasi sistem birokrasi pengadaan yang lebih cepat, transparan dan akuntabel guna mempercepat proses penyerapan anggaran dalam memenuhi kebutuhan prioritas Alutsista TNI.

” Komitmen ini juga akan membuat kita bekerja lebih profesional dan terbuka menuju tujuan bersama, yaitu untuk mewujudkan kemandirian Industri Pertahanan Nasional yang berstandard Internasional, maju, berkualitas dan modern serta memiliki daya saing tinggi, ” ungkap Menhan.
Menhan katakan, Dengan momentum ini, ” saya perintahkan agar Sekjen Kemhan dan Kabaranahan Kemhan untuk terus mengakselerasi penyerapan anggaran Alutsista Kemhan agar penyediaan barang BUMNIS dan BUMS dapat mendukung kebutuhan Alutsista TNI secara cepat dan tepat sasaran “.

” Saat ini dunia sedang menghadapi Era Globalisasi baru yang sarat dengan persaingan antar Bangsa, ” lanjutnya.

” Era Globalisasi baru merupakan konsekuensi logis dari pola perubahan akibat proses modernisasi dengan pola persaingan Ekonomi antar Bangsa serta timbulnya saling ketergantungan satu dengan yang lainnya, ” imbuhnya.

” Kita semua patut berbangga bahwa saat ini kekuatan pertahanan kita telah berada diurutan 10 besar Dunia, maju 9 langkah dibandingkan saat ketika saya pertama kali dilantik sebagai Menhan ahun 2014 yang lalu, dimana saat itu kuta hanya berada pada urutan ke 19 Dunia, ” kata Menhan.

Saya beraharap, ” melalui kebijakan Reformasi Birokrasi Pengadaan Alutsista ini, akan dapat mengakselerasi proses penguatan Postur Kekuatan Pertahanan Negara yang akan diperhitungkan di kancah Internasional “.

Berdasarkan hasil riset beberapa Lembaga Dunia, seperti Standard Chartered Research, International Monetary Fund (IMF) dan City Investman Research and Analysis, Indonesia diproyeksikan akan menjadi raksasa ekonomi baru dunia bersama beberapa negara lainnya dalam beberapa tahun mendatang.

Total kontrak yang ditanda tangani sebanyak 25 kontrak terdiri dari 18 kontrak Alutsista, 7 kontrak Jasa Kontruksi dengan total nilai lebih kurang 2,1 Triliun Rupiah dan 1,4 Milyar USD. Pada penandatanganan ini juga terdapat kerja sama berupa Konsorsium Kapal selam antara PT. PAL dan DSME Korea. (Pendam III/Siliwangi).