Wanita

PERAN PEREMPUAN DALAM KEWIRAUSAHAAN SANGAT PENTING

BANDUNG.SJN COM. -Perempuan adalah kreator terkuat. Hal itu antara lain terbukti pada tangguhnya kaum perempuan dalam membangun dan mengembangkan berbagai macam bidang usaha (kewirausahaan atau entrepreneurship), terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Perkembangan zaman makin menuntut partisipasi perempuan dalam membangun perekonomian rumah tangga, bahkan kemajuan bangsa. Dalam perekonomian yang tidak menentu pada saat ini, kaum hawa harus meningkatkan peran serta mereka. Dengan berwirausaha, kaum perempuan terlatih untuk berani mengambil risiko, bermental mandiri, serta berani memulai usaha tanpa diliputi rasa cemas sekalipun dalam kondisi yang tidak pasti.

Berwirausaha juga mendorong kaum hawa untuk mewujudkan cita-cita kesetaraan gender. Tidak ada pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh perempuan. Jumlah perempuan yang menjadi pemilik usaha pun beberapa tahun belakangan bertambah banyak. Mereka mendapatkan perhatian beberapa instansi, baik swasta maupun pemerintah, yang aktif memberikan penghargaan bagi para perempuan wirausaha. Hal ini dikatakan oleh Dr.Anne Ratnasari, Dra.M.Si  Wakil Ketua Hubungan Masyarakat dan Hubungan International DPD IWAPI Jawa Barat.

Lebih jauh Owner Optikal Raya Pratama, yang juga menjabat Dosen Fikom Unisba Bandung menuturkan bahwa Perkembangan kewirausahaan tidak dapat lepas dari peran perempuan. Perempuan berpotensi melakukan berbagai kegiatan produktif sebagai katup penyelamat bagi perekonomian keluarga, bahkan negara ujarnya.Makin banyak perempuan yang mulai menyadari bahwa menjadi wirausahawan merupakan cara terbaik untuk membantu ekonomi keluarga, karier, dan aktualisasi diri.  Terlebih, saat ini perempuan dan bisnis dapat berjalan beriringan, karena perempuan memiliki gaya bisnis yang berbeda dari kaum laki-laki.

Perempuan lebih memilih bisnis yang berada pada lingkup keseharian, menggunakan perasaan, cenderung personal, bahkan melakukan aktivitas usaha yang berada di sela-sela rutinitas mengurus keluarga. Dengan pola pikirnya, perempuan berbisnis bukan untuk memperkaya diri, melainkan kesenangan hati dan minat pribadi ujarnya.

Pola pikir perempuan itu mengacu pada konsep suka bersosialisasi, serta lebih dominan perasaan daripada rasional. Secara psikologis, perempuan yang berwirausaha akan memiliki intuisi atau naluri yang lebih cermat, pandai mengantisipasi masa depan, menjaga keharmonisan, terampil mengatur waktu, dan memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam rumah tangga. Kondisi itu tentu bisa menjadi potensi yang positif atau negatif bagi perempuan tandasnya. (bd)