Parlementaria

Defisit APBD Jabar 2019 Capai Rp. 2,4 T.

BANDUNG.SJN COM. -Seperti sudah menjadi kebiasaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemprov jabar pada setiap tahun anggaran porsi belanja akan selalu lebih besar dari porsi pendapatan, pada tahun 2019 ini diperkirakan jomplangnya antara pendapatan dan belanja  pada APBD jabar akan ada dikisaran angka Rp. 2.4 Triliun.

Demikian diungkapkan diungkapkan anggota Kelompok Kerja Belanja Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat Drs. Dady Rohanady kepada BEDAnews. Di DPRD Provinsi jawa Barat, Kamis (1/11).

Kita berharap tidak terjadi sesungguhnya, tetapi kemarin muncul angka itu,  saya bilang, kalau PAD dengan DAU, DAK dan lain lain ada sekitar Rp. 34 Triliun , belanja Rp. 36, 2 Triliun lebih masih tetap ada ada defisit lalu apa yang mau dilakukan.

“Kalau memang  tidak memungkinkan akan terpaksa memotong beberapa pos  anggaran belanja, nah itu.!.”

Sekretaris fraksi Partai Gerindra Jabar mengungkapkan,  Belum ketemu titiknya karena pos pendapatan masih rapat sendiri, terahir saya dengar kawan kawan yang tadinya pendapatan 17  persen ada kemungkinan didorong  menjadi 18,7 persen dinaikkan I,7 . Jadi anggaran akan tetap balance.

Dijelaskan anggota DPRD dari Dapil Cirebon Indramayu ini.  Selama ini kawan-kawan di badan anggaran menganggap kenaikan target PAD itu pakai gaya konvensional, ini yang persentasenya main di titik aman, sekarang kawan-kawan minta pendapatan naik cukup besar mereka minta naiknya sampai 20 persen cukup besar. Dari PAD tahun lalu kalau itu bisa terjadi menurut saya, otomatis yang deficit Rp. 2,4 T itu akan tertutup.

“Ini yang kita harapkan benar-benar tertutup karena  kalau nggak, deficit yang menganga itu gak mungkin juga. Terakhir kawan-kawan di Pokja Pendapatan Ban-gar dorong kenaikan sampai 20 persen kalua sampai 20 persen kenaikannya akan mencapai  3,4 T minimal Rp. 3 T.  Otomatis lebih harusnya.”Ujar Dady. (die)