Pemerintahan

Aher Sumbang Darah untuk Bocah Penderita Anemia Aplastik Ghairan

Bandung.SJN.Com

Ghairan, bocah laki-laki berusia 12 tahun ini divonis dokter mengidap penyakit anemia aplastik. Suatu kelainan darah yang terjadi ketika sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah baru, baik sel darah merah, darah putih, maupun trombosit. Kisahnya sempat viral di berbagai platform media sosial seperti Whatsapp Group.

Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Yuni Rahmawati dan Wisnu Ragasaputra ini berdomisili di Sukabumi. Adapun kini, mereka singgah di Bandung untuk berobat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Per hari, Ghairan minimal butuh 8 labu trombosit dan 2 labu sel darah merah. Karena untuk orang normal, idealnya memiliki trombosit 150.000-450.000, sementara Ghairan trombositnya bisa anjlok hingga 20.000. Sementara kadar hemoglobin (hb) anjlok di angka 8, dari idealnya 10-16.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyempatkan mampir ke Kantor Palang Merah Indoneia (PMI) Jl. Aceh, Kota Bandung, Kamis 24 Mei 2018 malam.

“Kami dapat kabar, bahwa di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) ada seorang anak memerlukan golongan darah O+. Kebetulan saya O+, sesuai, mudah-mudahan bisa membantu pasien tersebut,” kata Aher usai mendonorkan darahnya.

Sebanyak 450 ml darah, disumbangkan Aher kala itu. Tak hanya dirinya, beberapa kru Gubernur pun, juga ikut menyumbangkan darahnya. Sayangnya, sang istri Netty Heryawan, ‘gagal’ menyumbangkan darahnya karena kekurangan kadar hemoglobin (hb).

Disamping itu, Aher menuturkan bahwa stok darah di PMI Kota Bandung, saat bulan Ramadhan ini memang terjadi pengurangan. Jumlah pendonor darah berkurang sebanyak 60 persen.

Dengan berkurangnya pendonor darah, tentu akan mempengaruhi persediaan darah. Sementara itu, para pendonor yang masih aktif menyumbangkan darahnya setelah waktu berbuka puasa, hanya sekitar 40 persen atau 50-60 pendonor.

Maka dari itu, Aher mengajak seluruh masyarakat untuk tak sungkan mendonorkan darahnya. Donor darah itu keren, kata Aher, ‘life style’ hidup sehat yang bermanfaat bagi sesama juga bagi kesehatan diri.

“Alhamdulillah saya biasa donor darah rutin, karna ternyata donor darah itu bisa membantu orang lain, bisa menyelamatkan orang lain, sesama kita, saat yang sama kita juga sehat,” ungkap Aher.

Saat darah diambil, sebut Aher, ada rangsangan sel darah baru untuk terbentuk kembali. Setelah diambil, dua hari kemudian sudah kembali cairan darah yang diambil.

“Dengan banyak minum air putih, dua hari sudah normal kembali cairan 450 ml sudah tergantikan,” tuturnya.

Selama bulan Ramadan, PMI buka 24 jam demi terpenuhinya stok darah. Aher pun mengajak masyarakat untuk gemar mendonor darah karena ada nilai membantu sesama.***