Parlementaria

Komisi II DPRD Jabar Apresiasi Kontribusi THL Pertanian

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat menilai peran Tenaga Harian Lepas (THL) sangat berkontribusi bagi kelangsungan sekotr pertanian di Jawa Barat. 

 

“Kontribusi mereka ini sangat signifikan. Mereka diangkat sejak tahun 2012 berkontribusi banyak terhadap sektor pertumbuhan pertanian di jawa barat. Dan mereka sekarang sedang merumuskan langkah-langkah yang harus mereka lakukan untuk  memperbaiki kinerja mereka” ucap Didi Sukardi usai menghadiri Rapat Kerja Wilayah THL Jawa Barat, di kawasan Lembang, Kabupaten Barat beberapa waktu lalu.

 

Rakerwil THL tersebut dilaksanakan dalam upaya merumuskan program-program yang membantu program pemerintah provinsi jawa barat khususnya di sektor pertanian.

 

“Ada beberapa target pemprov jabar misal di bidang pertanian kedelai ditargetkan di tahun ini ada dua ratus ribu hektar lahan untuk ditanami kedelai. Tenaga THL yang pns itu jumlahnya sedikit sehingga dibutuhkan bantuan dari THL penyuluh pertanian yang statusnya bukan PNS atau yang kita sebut dengan tenaga harian lepas” ujarnya.

 

Didi menambahkan, peran strategis tenaga harian lepas sangat dibutuhkan. Menurutnya dengan hadirnya para tenaga harian lepas tersebut dapat mendorong produktifitas petani, khususnya di Jawa Barat.

 

“Mereka yang langsung bersentuhan dengan para petani, di jawa barat ini ada ribuan petani, ribuan kelompok tani. Untuk meningkatkan produktifitas pertanian mereka itu butuh tenaga penyuluh, mereka butuh bimbingan” katanya.

 

Sejauh ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengangkat kurang lebih seribu orang tenaga harian lepas. “Kemarin kontraknya baru diperbaharui sekitar dua pekan yang lalu” ucapnya.

 

Didi berharap kepada seluruh tanaga harian lepas dapat bekerja dengan serius, dan professional untuk meningkatkan sektor pertanian di Jawa Barat. Walupun dari segi kesejahteraan masih belum sesuai dengan harapan mereka.

 

“Saya berharap walaupun sementara ini honornya masih sedikit, saya katakan tidak layak karena kebutuhan di jawa barat dalam satu bulan minimal itu empat juta rupiah sedangkan mereka menerima satu koma dua juta” katanya.

 

“Saya berharap mereka berkerja serius, professional, dan ikhlas untuk meningkatkan pertanian di jawa barat” ucapnya menambahkan.

 

Sementara itu Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat Eti Mulyati menjelaskan terkait dengan adanya rencana swasembada kedelai pada tahun ini oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Lahan seluas 200.000ha pun telah disiapkan oleh Pemprov Jabar guna mendukung rencana tersebut.

 

“Untuk mencapai target dua ratus ribu hektare tersebut kita dengan sumber daya manusia yang  ada, potensi lahan yang ada di jawa barat tentunya ini perlu dukungandari semua pihak termasuk pengawalan dan pendampingan dari rekan-rekan THL ini.

 

Ia pun mengatakan, untuk saat ini dengan melihat potensi kedelai di Jawa Barat ini dapat bersaing dengan komoditas lainnya, seperti jagung. Untuk itu menurut Eti rencana program swasembada kedelai ini harus melibatkan para tenaga harian lepas .

 

“Kami sudah mempunyai data untuk setiap kabupaten yang mempunyai program kedelai, tentunya program ini harus di kawal oleh teman-teman penyuluh” pungkasnya.