Parlementaria

HJ.GANIWATI.SH.MM : JADIKAN PILKADA JABAR MENJADI PESTA DEMOKRASI SANTUN

Bandung.

Jawa Barat akan menyelenggarakan Pesta Demokrasi yaitu Pilkada serentak serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur . Sebagai Anggota Komisi I DPRD Jabar Hj.Ganiwati, SH.MM mengatakan dalam ajang Pesta Demokrasi Pilkada Serentak serta Pilgub Jabar Himbauan saya , masyarakat khususnya perempuan harus cerdas dengan menggunakan hak pilihnya sebaikmungkin karena harus dipahami adalah ketika belum lahirnya UU artinya demokrasi belum diberikan langsung kepada masyarakat seperti ini, karena dulu yang memilih DPRD, sekarang sudah diberikan langsung one person one vote punya kekuasaan yang luar biasa sehingga setiap individu –individu manusia naggota masyarakat harus dipahami, penghargaan yang luar biasa dari UU inilah harus diberikan atau harus dipedomi dengan baik jangan sampai dijualbelikan misalnya dikasih duit baru nyoblos ujarnya.

Lebih jauh Politisi Perempuan yang duduk sebagai Wakil Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat mengatakan Orang-orang tertentu seperti itu ini harus dipahami karena apa. Ketika kita memberikan suara diakhirat diminta dipertanggungjawabkan , bukan saja didunia.Diminta pertanggungjawaban karena kita harus melihat juga pemimpin ini membawa perubahan terhadap program-program masyarakat tentunya untuk kesejahnteraan rakyat inginnya seperti itu, bisa dibayangkan mana kala masyarakat itu kalau mau memilih , kalau dikasih uang , yang akan muncul figure-figur kemudian pragmatism juga karena dia seorang pemimpin yang sudah menyiapkan dananya untuk membeli suara, ini sudah tidak pas ini harus dicermati, oleh siapa ? bukan hanya oleh perempuan saja tetapi oleh seluruh masyarakat pemilih agar dia betul-betul memahami ,mempedomani yang saya sampaikan bahwa sekarang anda yang mempunyai kekuasaan yang sangat tinggi , karena satu suara saja sangat berarti, walaupun beda satu, tetap kalah jangan sampai orang-orang yang betul-betul mempuni yang memimpin , malah kalah dengan orang yang pragmatism karena financial yang besar kalau seperti it uterus menerus , mau dibawa kemana negara ini.

Pemimpin yang bagaimana yang duduk di negeri ini. Maka harus dilakukan secara berjenjang , tahapan bagaimana melakukan politik edukasi terhadap masyarakat, betapa luar biasa kekuasaan yang diberikan oleh negara dalam hal ini UU, maka harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan , artinya untuk kebaikan , bukan karena uang yang , ini harus tahu latar belakang, bagaimana karakter dia, siapa dia, prestasi apa ,kemudian dapat dipercaya tidak/ amanah tidak, itu penting untuk masyarakat agar kalau sosok karakter , kalau sudah melihat dirinya karakter baik, jujur, bertakwa, amanah Insya Allah karakter tidak bisa ditukar tapi phisik bisa ditukarbaik ketampanan, kecakapan, prilaku polesan itu bisa ditukar –tukar dengan apa bisa di Branding untuk seolah-olah kita baik, padahal setelah itu tidak baik, itu penting bagi masyarakat mengetahui latar belakang dari pada calon UJARNYA.

 

Harapan dengan adanya Pilkada yang diadakan di 16 Kab/Kota di Jawa Barat serta Pilgub Jabar, Kita harus menyambut baik ajang pesta Demokrasi, yang namanya pesta itu bersenang ria, jangan membuat justru kontra produktif menjadi anarkhi , bermusuhan dengan yang lain, bahkan tidak teguran antar tetangga karena pilihan yang berbeda, inilah ajang demokrasi , inilah justru ajang barometer atau membuktikan kepada masyarakat bahwa Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan 5 sila terangkum disitu.Kalau kita memaknai isi dari Pancasila , saya rasa tidak akan suatu hal yang diperdebatkan secara bertele-tele maupun berkepanjangan , kalau kita beda pendapat ok.Mungkin pada saat kita memanas sedikit , setelah itu kita kolling down dan kita kembali normal kepada kehidupan biasa, karena bagaimanapun organisaasi harus berjalan dan harus dijalankan dengan baik, berbeda pilihan itu hal yang wajar karena tidak mungkin setiap manusia akan sama pilihannya , setiap orang itu akan punya pemikiran masing-masing, hanya saja menghibahkan pemikirannya juga sampai melenceng siapa yang lebih duit baru dipilih atau yang pendapat kalau dikasih uang dari calon diterima tapi jangan dipilih orangnya , itu juga tidak benar, tidak berkarakter itu menurut saya pribadi . Salah. Saya tidak setuju kenapa karena menunjukan karakter tidak baik, tidak konsisten harus ditanya dapar uang? Ini uang untuk apa? Maksudnya kalau untuk sedekah ya kita terima , akan tetapi apakah kita layak engga menerima sedekah itu.kalau kita merasa layak menerima sedekah itu kita terima Alhamdulillah, Kalua tidak layak jangan-jangan sedekah politik, harus kita pertanyakan juga jadi artinya terima uangnya , jangan pilih orangnya , itu karakter tidak benar , yang benar jangan terima uangnya pilihlah yang sesuai dengan hati nurani , analisa secara positif , bahwa bagaimana seseorang itu layak tidak memimpin kita , latar belakang karakternya dan juga track record seperti apa itu penting, kalau trek recordnya bagus. Mempunyai karakter tidak akan tertukar , kita bisa mengetahui mendengar, melihat karakter seorang pemimpin itu pungkas Hj.Ganiwati. (dh)