Pemerintahan

HKN Kota Bandung: ODF dan Stunting Jadi Fokus Utama

BANDUNG.SJN COM,-Penanganan stunting pada anak dan Open Defecation Free (ODF) akan menjadi fokus utama dalam program-program kesehatan di Kota Bandung. Selain karena keduanya saling berkaitan, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana ingin agar standar kualitas kesehatan warganya juga meningkat.

Dalam setahun terakhir, angka stunting Kota Bandung sudah berhasil diturunkan dari sebelumnya 25,8% menjadi 25,3%. Hal itu, menurut Yana, adalah kemajuan yang sangat baik. Sehingga ia mendorong Dinas Kesehatan untuk terus mengupayakan berbagai cara agar angka tersebut semakin membaik.

“Semua capaian itu melalui strategi pembangunan tiga pilar, yaitu paradigma sehat, penguatan akses pelayanan kesehatan, dan penyediaan biaya,” ujar Yana saat merayakan Hari Kesehatan Nasional Tingkat Kota Bandung di halaman kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, Minggu (17/11/2019).

Ketiga program tersebut, lanjut Yana, diterjemahkan melalui berbagai program, seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK), program Nusantara Sehat (NS), serta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Semua program itu dengan menggandeng berbagai pihak, salah satunya Forum Bandung Sehat (FBS) yang diketuai langsung oleh istri Wali Kota Bandung Siti Muntamah Danial. Sejak awal pembentukannya, FBS telah mencanangkan diri untuk menjadi akselerator dalam mewujudkan Bandung yang bebas dari buang air sembarangan.

“Hal tersebut menunjukkan, dengan kerja bersama kita telah berhasil mempersiapkan generasi sehat untuk Indonesia unggul pada tahun 2045,” tegas Yana.

Apalagi, Indonesia tengah menyongsong tahun Indonesia Emas pada usianya yang ke-100 tahun. Saat itu Indonesia diperkirakan mendapatkan bonus demografi. Jika generasi tersebut tidak dipupuk untuk menjadi generasi unggul, Yana khawatir angka tersebut akan menjadi beban atau bencana demografi.

“Saya berharap generasi sehat yang diperjuangkan bersama akan mengantarkan Indonesia menjadi negara yang maju, makmur, dan sejahtera. Untuk menuju jalan ke sana, insyaallah Kota Bandung akan memainkan peran penting asalkan tiga prinsip itu dilakukan dengan konsisten, yakni inovasi, kolaborasi, dan desentraliasi,” bebernya.

Ia pun mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan yang selalu memunculkan inovasi, gagasan, dan kinerja optimal dalam mewujudkan itu semua. Ia memotivasi para tenaga kesehatan agar tetap istiqamah dan semangat dalam mengemban tugas mulianya.

“Saya bahagia melihat para tenaga kesehatan ini, wajahnya ceria, dan betul-betul menunjukkan pengabdian yang tinggi agar warga Kota Bandung selalu sehat. Sampaikan hormat saya untuk seluruh petugas kesehatan di Kota Bandung,” ucap Yana.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita menambahkan, pihaknya juga terus berkomitmen agar layanan kesehatan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berbagai kampanye pun dilakukan, salah satunya melalui lomba-lomba yang menjadi rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional ini.

“Rangkaiannya sudah dari Oktober. Ada lomba poster dengan tema diabetes mellitus untuk siswa dan mahasiswa, lomba senam cerdik untuk kader kesehatan, lomba cuci tangan pakai sabun, dan lomba menu sehat sesuai kampanye isi piringku,” bebernya.

Ia ingin agar program-program kesehatan, termasuk untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular, terus merambah hingga ke pelosok wilayah. Oleh karena itu ia berharap dukungan dan partisipasi dari seluruh stakeholder kesehatan.

“Germas itu kuncinya, itu akan terus disosialisasikan,” ujarnya.