Pemerintahan

Tingkatkan Minat Baca Melalui Satali

KAB BDG.SJN COM.-Guna meningkatkan minat baca di kalangan pelajar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung gulirkan program Sabilulungan Wisata Literasi (Satali). Hal tersebut mengemuka pada kegiatan Satali SDN Parungserab 01 di Taman Perpustakaan Soreang, Kamis (21/03/2019).

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung As as Masitoh menjelaskan, Satali merupakan program kolaborasi antara Disarpus, Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) dan Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bandung .

“Program ini merupakan upaya kami untuk mengajak anak-anak agar senang membaca. Saat ini minat baca di Kabupaten Bandung sudah meningkat, namun fasilitasnya masih kurang. Satali kali ini juga bekerjasama dengan Dispakan (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan) Kabupaten Bandung, sekaligus mensosialisasikan Gemarikan (Gemar Memasyarakatkan Makan Ikan) kepada siswa, guru dan orangtua. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai rangkaian hari jadi Kabupaten Bandung ke-378 dan hari mendongeng sedunia yang jatuh pada 20 Maret kemarin,” jelasnya disela-sela acara tersebut.

Dirinya memaparkan, Disarpus akan memfasilitasi sekolah yang ingin mengikuti program tersebut dengan menjemput langsung siswa-siswi dan tenaga pengajar ke sekolah. Selain itu, pihaknya juga menyediakan pendongeng dan instruktur literasi.

“Nantinya kita akan menjemput anak-anak dari sekolah dan mengantar mereka ke Taman Perpustakaan. Anak-anak juga akan kami ajak ke ruangan audio visual untuk menonton film-film seperti Sejarah Radio Malabar,” ungkap As as.

Melalui kegiatan tersebut, ia berharap agar sekolah-sekolah di Kabupaten Bandung mengajak serta membiasakan siswa-siswinya untuk wisata ke perpustakaan.

“Alhamdulillah, respon dari sekolah-sekolah cukup baik. Kami berharap semua sekolah membiasakan wisata ke perpustakaan, jangan mau dijemput terus. Jika sudah terbiasa, nantinya anak-anak dan masyarakat akan tercipta kebutuhan dan bahkan rasa memiliki perpustakaanpun akan timbul,” harapnya.

Tidak hanya Satali, pihaknya juga mempunyai program Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) yang disimpan di Taman Uncal Soreang yang dapat dikunjungi seluruh masyarakat Kabupaten Bandung. Hal tersebut sesuai dengan amanat Bunda Literasi Kabupaten Bandung Ibu Hj. Kurnia Agustina Dadang Naser.

“Inysaallah kedepannya setiap fasilitas umum akan tersedia Kolecer, dengan harapan minat dan budaya baca akan menjadi suatu gerakan yang masif yang nantinya berdampak positif bagi perkembangan anak-anak sehingga kelak mereka jadi SDM milenial yang maju, mandiri dan berdaya saing,” imbuhnya.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Pusat Perikanan Dispakan Kabupaten Bandung Rosa Delwina memaparkan, tahun 2019 ini pihaknya terus berupaya meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Bandung, salah-satunya dengan mendirikan Pasar Ikan Moderen (PIM) yang berlokasi di Desa Cingcin Kecamatan Soreang.

“Dengan adanya PIM ini mudah-mudahan ketersediaan ikan laut di Kabupaten Bandung tercukupi. Jadi anak-anak dapat mengkonsumsi beraneka ragam ikan, tidak hanya nila dan lele. Sekarang juga sudah banyak olahan ikan yang bisa menjadi alternatif para orangtua agar buah hati mau mengkonsumsi ikan. Ibu-ibu bisa mengolah ikan menjadi siomay ikan, fish roll dan kaki naga,” papar Rosa.

Melalui kegiatan tersebut, dirinya berharap siswa-siswi yang hadir jadi sadar akan pentingnya mengkonsumsi ikan.

“Pada kegiatan ini anak-anak diajarkan bernyanyi Mars Gemarikan, pengetahuan tentang ikan dan diberikan olahan makanan dari ikan. Mudah-mudahan ketika sampai di rumah, anak-anak menceritakan apa yang mereka pelajari tadi kepada orangtua,”tambahnya.

Rosa menerangkan, terdapat tiga kegiatan pada Gemarikan, yakni safari ikan, mempromosikan olahan ikan dan pemberian makanan tambahan pada daerah rawan pangan di 23 kecamatan dan 68 desa.

“Untuk safari ikan, kami mendatangi sekolah-sekolah. Pada tahun ini kita menargetkan 1.500 anak, yang dibagi 200 anak per kunjungan, jadi total ada tujuh kali kunjungan. Untuk promosi olahan ikan, sudah tiga kali berturut-turut kami lakukan setiap jumat pagi di Lapang Upakarti Soreang. Sementara untuk pemberian makanan tambahan, belum dilaksanakan. Rencananya kami akan memilih 100 kepala keluarga per desa yang menerima distribusi ikan. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dalam waktu dekat,” pungkas Rosa. (hms)