Ekonomi

IWAPI Leuwiliang Bogor Bentuk Compas

BANDUNG.SJN COM.-Hari Ulang Tahun (Hut) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ke-44 di peringati di Harris Hotel & Convention Festival Citylink,Bandung.Rabu(13/2/2019).Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 2000 (dua ribu) anggota IWAPI dan anggota binaan dampingan IWAPI. 14 Ketua DPD serta 25 Ketua DPC IWAPI.

Berbagai stand produk-produk UKM-UKM digelar, sesaat mata memandang ada hal yang menarik yang tak boleh dilewatkan yaitu keberadaan sosok perempuan yang menjajakan makanan ala pedagang  asongan.Compas merupakan singkatan dari Komunitas pedagang asongan  yang dibentuk oleh ranting Iwapi Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Ketua Forkom IKM-UKM Kecamatan Leuwiliang juga Anggota IWAPI Ranting Leuwiliang,  yang didamping Lilis Nurhayati  sebagai Wakil Ketua  menuturkan Compas merupakan komunitas pedagang asongan yang merupakan binaan dan inisiatif  ranting kecamatan Leuwiliang  yang dipimpin oleh Ibu Ratna , kita bersinergi dengan UKM-UKM Kecamatan Leuwiliang. Ke depan Kita akan rekrut  20 orang laki-laki untuk di jadikan mitra sebagai pedagang asongan  ujar Bety

Lebih jauh Bety memandang Para UKM-UKM  ini sangat  sulit di pemasaran  jadi kami bersinergi , IWAPI yang memasarkan , lalu UKM-UKM yang memproduksi jadi kita bersinergi ujarnya.

Alhamdulillah Ketua IWAPI Ranting Leuwiliang Kabupaten Bogor Ibu Ratna mempunyai jaringan di Jakarta , jadi kami sedikit terbantu untuk memasarkan produk-produk UKM ini, berbagai produk UKM yaitu Keripik Tempe, Dodol, Stick Baldo, Kripik Bayem serta berbagai makannan ringan lainnya, dan yang tak kalah menarik yaitu keberadaan Kopi Leuwiliang merupakan asli produk Leuwiliang yang diproses secara tradisional, Alhamdulillah sedikit-sedikit mulai berjalan ujarnya.

Harapannya di Hut IWAPI ke-44 Tahun ini yaitu harapannya kepada pihak pemerintah tidak hanya mensuprot pelatihan produk saja tapi harus memikirkan memasarkan produk UKM  itu dengan tepat  sasaran , karena selama ini Pemerintah hanya memberikan pelatihan-pelatihan saja, alat dikasih tapi pemasaran agak sulit, masih by order , jadi dari UKM orderannya tidak rutin  , otomatis modal habis , kami ingin pemasaran yang rutin ujarnya.

Meninta kepada pihak Pemerintah dibuatkan tempat pemasaran, bagi kami  untuk pemasaran  yang utama .terkait dengan pemodalan ada kendala tapi pemasaran  yang utama, kalau hanya punya modal tapi pemasarnnya tidak ada otomatis uang tidak kembali , percuma dengaan modal besar tapi kalau pemasaran nya tidak berjalan, yang ada modal habis terbuang percuma tegasnya.

 

Dengan Hut IWAPI berharap  kedepan perempuan –perempuan Indonesia lebih berdaya lebih bersemangat lagi karena dari perempuan-perempuan itulah lahir perempuan hebat  dan melahirkan anak-anak bangsa  yang cerdas.(dh)