Parlementaria

Peran Perempuan Dalam Pendidikan

BANDUNG.SJN COM. -Sejatinya perempuan terlahir sebagai sosok fenomenal sepanjang sejarah, sehingga berbagai macam persepsi bermunculan, terlebih di Indonesia sebagai salah satu negara yang menganut budaya patriarkhi – sebuah budaya yang mengidentikkan perempuan sebatas di dapur.

Tetapi, seiring perkembangan zaman kini perempuan lebih berani tampil ke publik untuk juga berpartisipasi dan memberikan kontribusinya dalam segala bidang baik politik, budaya, sosial, ekonomi ataupun pendidikan. Perubahan zaman telah membuat perempuan tidak hanya mampu mengemban urusan domestik, namun mereka juga mampu berkontribusi lebih untuk kemajuan bangsa dan negara.hal ini dikatakan oleh Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Hj.Fatimah, SH.M.Kn.

Lebih lanjut Politisi PKB menuturkan Terlepas dari budaya patriarkhi dan perkembangan zaman, pada dasarnya perempuan merupakan sosok yang terlihat simpel, bahkan secara fisik tampak lemah dibandingkan laki-laki, namun di dalamnya terdapat potensi besar untuk mendidik anak-anak menjadi cerdas, unggul dan bermartabat. Munculnya tokoh-tokoh bangsa tentunya tidak lepas dari didikan seorang ibu. Dengan demikian maka bisa dipahami bahwa perempuan memiliki peranan penting dalam pendidikan, mendidik anak-anak dalam konteks khusus dan mendidik bangsa dalam konteks universal.

Menurut Caleg PKB No.2 Dapil Kabupaten Bandung menegaskan bahwa Kaitan antara perempuan dan pendidikan tentulah sangat erat karena seorang ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi seorang anak .

Seorang ibu harus mampu menanamkan nilai-nilai perdamaian pada anak-anaknya, mendidiknya dengan penuh kasih sayang, mengajarkan arti perdamaian dan toleransi. Namun, nilai-nilai ini tidak bisa menjadi karakter seorang anak, kecuali sang ibu juga mampu menjadi contoh, bukan sekadar memberi contoh tuturnya.

Perempuan memiliki peranan penting dalam pendidikan untuk mencetak generasi-generasi emas penerus bangsa. Maka, perempuan harus mengupayakan diri untuk menjadi perempuan yang pintar sebagai bekal untuk mendidik anak-anaknya, karena seorang ibu cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas dan kecerdasan tidak dapat diperoleh kecuali dengan proses belajar tandasnya.(dh)