Ekonomi

Daging Beku Baik Dikomsumsi

 

 

Bandung.SKN.Com

 

Daging sapi beku ternyata lebih baik dikonsumsi daripada daging sapi biasa.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, ketika ditemui di kantornya belum lama ini.

“Daging sehat itu daging beku. Daging itu kalau mau lebih empuk ada prosesnya, harus digantung, diturunkan beberapa lama, kemudian masuk pendinginan,” ujarnya.

Disamping tekstur yang lebih empuk, kata Dewi Sartika, daging dalam keadaan beku dapat mencegah bakteri tumbuh dalam daging tersebut.

Penyebabnya adalah suhu daging yang dipertahankan di bawah -5˚ Celcius, sehingga pertumbuhan bakteri secara otomatis berhenti.

Selain itu, proses pembuatan daging beku dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH).

RPH mempekerjakan pemotong hewan yang kompeten dan memiliki SOP yang jelas.

“Karena pemotong diajarkan cara memotong secara benar. Alat-alatnya daging tidak boleh menyentuh lantai, darah hewan diturunkan, dibersihkan, kemudian ada kelayuan, itu prosesnya,” ujarnya.

Kemudian, menurut Dewi Sartika, pengemasan daging sapi beku juga dinilai lebih praktis, sehingga memudahkan pedagang dan konsumen.

Ketika dijual di pasar pun, lanjutnya, pasar tidak menjadi kotor karena pengemasan sudah rapi.

Dewi Sartika berharap, ke depannya tidak ada lagi pemotongan daging di pasar.

Itulah alasan daging sapi beku lebih baik dibandingkan daging sapi biasa.

Selain daging sapi, daging ayam boiler juga bisa dikemas seperti daging sapi beku.

“Ayam boiler juga sebaiknya masuk ke pendinginan kemudian dibekukan, lebih praktis, sehingga di pasar kota tidak kotor. Mudah-mudahan ke depan tidak ada pemotongan di pasar,” ujarnya.